Selasa, 21 Mei 2013

Pulau Terbaik Untukmu

 

Saat itu aku melihatmu
Melihat untuk yang pertama kali
Jujur, sekejap aku tak sadar sedang ada di dunia mana
...

Daun-daun bertumbuh
Bunga menguncup, lalu bermekaran
Dunia penuh warna
Semesta tersenyum berseri
...

Saat itu aku ingin menjadi angin
Lalu memberikan kesegaran pada panasmu
Aku pun ingin menjadi mentari
Lalu menularkan hangat pada dinginmu
Kemudian ingin menjadi pelangi
Memberi warna setelah mendung menyelimuti dirimu
...

Aku baru paham, mengapa dulu DIA tidak memberikanku perahu
Yang akan aku gunakan untuk menyeberangi lautan
Menyambangi pulau-pulau indah di seberang pulauku
Kini, aku mengerti
...

Ternyata, aku disuruh-NYA untuk belajar
Belajar guna menata hatiku
Menjadikannya sebuah taman luas nan indah
Dimana, rupa wangi dan macam warna bertebaran di sana
...

DIA berkata padaku...

“Kau boleh menghampiri pulau-pulau indah di seberang sana
Jika kau mampu, maka berenanglah sendiri
Tapi percayalah, jika kau tidak hati-hati, maka kau akan tenggelam, lalu mati

Kau juga boleh menunggu di sini
Kau gunakan waktu itu untuk menghias pulaumu
Saat tiba waktunya, AKU akan berikan perahu yang kau inginkan dulu
Kau boleh menaikinya, gunakanlah sesukamu
Kau boleh menghampiri pulau indah yang kau inginkan itu

Jika perahumu tak bisa merapat karena tidak ada dermaga di sana
Maka pilihlah pulau indah lain yang bertebaran di mana-mana
Percayalah, saat perahumu merapat nanti
Itulah pulau terbaik untukmu
Khusus untukmu
AKU sendiri yang memilihkan”
...

DIA berkata lagi padaku...

“Benda yang ada di hatimu itu, AKU yang menyimpannya
Itu jatah untukmu
Ketahuilah, semua orang juga AKU berikan benda itu
Maka, pergunakanlah sebaik mungkin
Jangan kau gunakan bukan pada kegunaannya
Jika terjadi, maka kau akan merugi”
...

Aku bertanya pada-NYA, sekedar untuk meyakinkan...

“Aku boleh menggunakannya????”
...

DIA menjawab...

“BOLEH...”
...

Aku bertanya lagi...

“Sesuka hatiku, aku boleh mengamati pulau indah itu?” aku menunjuk salah satu pulau
...

DIA jawab...

“Boleh, tapi awas, hati-hati”
...

Aku tersenyum,”Baik, aku hanya akan mengamati saja dari jauh
Boleh jadi akan ada inspirasi bagiku untuk memperindah tamanku
Mengenai apakah disana ada dermaga atau tidak, itu terserah ENGKAU
Itu saja”
...

“Mangga”...
...

“Nuhun nya”...
...

“Sami-sami.”
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar