Selasa, 08 Juni 2010

Arti Pendidikan, Paling Tidak Menurut Saya


Jika saya perhatikan, orang-orang yang dihormati oleh kebanyakan orang di kampung saya adalah orang-orang yang berduit, juga orang-orang yang berilmu. Mungkin fenomena ini tidak hanya terjadi di kampung saya tercinta, atau dengan kata lain terjadi juga di setiap daerah di dunia ini, baik itu dari ujung kutub utara sampai dengan ujung kutub selatan, juga dari Mekah di Arab Saudi terus berputar mengelilingi dunia hingga akhirnya sampai ke Mekah lagi.

Memang benar apa kata Sosiologi yang saya dapatkan di bangku sekolah dulu. Dia menjelaskan bahwa, status sosial bisa meningkat atau naik karena beberapa jalan, peran uang dan peran pendidikan adalah dua diantaranya. Bagaimana peran pendidikan itu??? Mungkin pertanyaan itulah yang muncul di benak para pembaca (kalau memang ada yang membaca) setelah membaca tulisan saya ini. Jika memang pertanyaan itu benar adanya dan para pembaca menginginkan jawabannya, atau mungkin pembaca sendiri juga sudah tahu, namun ingin mencoba membandingkan jawabannya dengan jawaban saya, maka dengan senang hati saya akan menjawab pertanyaan ini.

Di lembaga pendidikan, orang-orang mendapatkan ilmu yang sangat berguna untuk bekal dalam menjalani kehidupan dunia yang rimba ini. Dengan catatan sang objek yang dididik atau para peserta didik itu bisa memanfaatkan lembaga pendidikan itu dengan baik dan tidak banyak melakukan tindakan-tindakan yang bisa menghambat untuk mereka dalam mendapatkan ilmu tersebut. Jika mereka mampu melakukan semua hal itu, hampir dipastikan mereka akan berhasil mendapatkan ilmu yang berdampak baik pada kepintaran mereka. Apabila mereka sudah pintar, akan berkemungkinan besar mereka akan mudah dalam mendapatkan pekerjaan, atau bakhan mungkin mereka sendiri yang menciptakan lapangan pekerjaan itu. Hingga pada akhirnya entah itu yang bekerja untuk perusahaan orang lain atau untuk perusahaan ciptaannya sendiri, akan menghasilkan uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga kebutuhan hidup anak dan istrinya jika memang sudah memiliki. Bahkan saudara-saudaranya bisa mereka bantu, atau mungkin jika uangnya itu sangat banyak, orangn lain yang tidak mereka kenalpun akan mereka bantu. Pokoknya apapun bisa mereka lakukan dengan uang yang mereka miliki itu.

"Uang itu bukan segalanya!!!" mungkin banyak orang yang mengatakan seperti itu. Benar, saya setuju dengan mereka yang berkeyakinan seperti itu, bahkan mungkin saya adalah salah satu dari mereka, akan tetapi, saya memiliki fersi lain dari kalimat itu. "Memang uang adalah bukan segalanya, akan tetapi, uang bisa mempengaruhi segalanya." untuk selanjutnya, saya berikan kebebasan kepada para pembaca, apakah itu mau setuju atau tidak sependapat dengan saya.

Ternyata, tanpa disadari, jawaban pada paragraf sebelumnya, juga mewakili untuk peran uang dalam kenaikan status sosial. Jadi, jika kita cermati lebih dalam lagi, ternyata sumber dari segala sumber penyebab dari kenaikan status sosial seseorang itu adalah lembaga pendidikan. Mau bukti!!! silahkan baca tulisan selanjutnya.

Sosiologi juga menerangkan bahwa, kenaikan status sosial seseorang itu tidak muncul dan datang dengan sendirinya, melainkan membutuhkan saluran. Selain peran lembaga pendidikan dan peran uang yang telah kita bicarakan sebelumnya, masih ada saluran-saluran yang lainnya, seperti: angkatan bersenjata, organisasi politik, ekonomi, keahlian, dan lembaga keagamaan. Tapi, jika kita lihat lebih jauh lagi, orang -orang yang bisa menaikan status sosialnya karena saluran-salulran lain selain melalui lembaga pendidikan, tanpa disadari, sebenarnya ada andil pendidikan di balik kenaikan status sosialnya itu. Bagaimana semua itu bisa terjadi!!?

Semua orang pintar baik itu dari angkatan bersenjata, organisasi politik, ekonomi, keahlian ataupun dari lembaga keagamaan, sebelum mengalami kenaikan statusnya karena kegiatan atau apapun yang membuat mereka naik status sosialnya melalui lembaga yang mereka geluti itu, entah dari organisasi politik ataupun yang lainnya, terlebih dahulu mereka mendapatkan perbekalan ilmu untuk kenaikan statusnya itu melalui lembaga pendidikan.

Jadi, sekarang sudah cukup jelas apa yang paling berperan dalam kenaikan status sosial seseorang. Jika para pembaca menginginkan status sosialnya tidak hanya mandek dimana status sosial yang sekarang, maka dengan penuh keyakinan, saya sarankan untuk memanfaatkan lembaga pendidikan yang sekarang digeluti, entah itu sekolahan untuk yang masih sekolah, atau juga kampus bagi yang sudah berkuliah.

Bagi para orang tua yang merasa sudah terlambat karena sudah tidak mungkin untuk kembali ke dunia sekolah karena kesibukan mereka yang super dalam mengelola bahtera keluarga mereka, maka saya akan mengabarkan berita gembira. Bahwa sesungguhnya tidak sepenuhnya itu terlambat, karena masih ada anak untuk meneruskan apa yang dicita-citakan. Oleh karena itu, silahkan dukung dan beri motivasi anak Anda untuk bisa menaikan status sosialnya. Sesungguhnya, jika seseorang mengalami kenaikan status sosial, maka secara tidak langsung status sosial orang tuanya pasti akan terkatrol mengikuti status sosial anaknya.

Dan, oleh karena alasan-alasan diatas, maka dengan penuh perjuangan yang tidak mengenal lelah juga tidak lupa berdo'a kepada Sang Maha Pemberi, saya memutuskan untuk bersekolah setinggi tingginya yang saya bisa. Semata-mata semua ini saya lakukan, demi: pertama, kebahagiaan saya dimasa yang akan datang. Kedua, untuk kebanggaan orang tua saya karena bisa melihat anak mereka tumbuh sukses. Ketiga, untuk kebanggaan adik-adik saya karena melihat kakak yang berhasil. Keempat, demi kebahagiaan anak dan istri saya nanti jika saya sudah berkeluarga. Kelima, supaya dengan mudah saya bisa membantu semua saudara yang membutuhkan bantuan. Keenam, supaya dengan mudah saya bisa membantu semua orang yang memerlukan pertolongan. Selanjutnya, ini tidak kalah pentingnya dengan yang lain, atau mungkin yang paling penting, yaitu, supaya memudahkan saya dalam menjalankan kewajiban saya sebagai seorang hamba Sang Maha Pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar