Senin, 25 November 2013

Kisah Se-ekor Katak Kecil *



# Suatu hari, berkumpul sejumlah katak kecil di sebuah lapangan luas yang di tengahnya berdiri sebuah menara yang sangat tinggi. Mereka sedang melakukan pemanasan. Sebab sebentar lagi perlombaan menaiki menara akan segera dimulai.

# Terdapat banyak katak besar yang berkumpul di sekitar menara. Mereka bersorak sorai tidak sabar ingin segera melihat perlombaan. Setiap menit, semakin banyak saja katak besar yang berdatangan untuk menonton. Lapangan yang luas itu penuh sesak oleh para penonton itu.

# PRIIIIIITT!!!! Peluit ditiup. Perlombaan dimulai. Para katak kecil mulai berlari menghampiri menara. Beberapa dari mereka sudah mulai menaiki menara super tinggi itu.

# Semakin banyak katak kecil yang sudah menaiki menara. Para penonton berteriak menyaksikan perlombaan. Sebagian besar dari mereka meragukan para katak kecil untuk bisa menaiki menara sampai ke puncaknya. Mereka berteriak lantang, “Menaranya tinggi! Mereka tidak akan mungkin sampai ke puncaknya!”. Kemudian ada juga katak besar yang berteriak seperti ini,” Tidak akan ada yang berhasil! Saya sangat yakin! Menaranya sangat sulit untuk dinaiki!”

# Beberapa katak kecil berhenti memanjat. Mereka menyerah untuk tidak melanjutkan perlombaan.

# “Benar kan?! Kata saya juga apa. Mereka pasti tidak akan berhasil dalam perlombaan ini!” teriak para penonton dengan suara lantang.

# Namun, sebagian katak kecil lain tetap lanjut memanjat. Mereka adalah katak kecil yang memiliki semangat yang cukup tinggi. Perlahan mereka memanjat lagi.

# Para kumpulan penonton mulai bersorak lagi. Kali ini semakin banyak saja katak besar yang meragukan para peserta lomba. Mereka yakin bahwa tidak akan ada satupun katak kecil yang berhasil memanjat sampai ke puncak. “Iya benar! Tidak akan ada yang berhasil! Mustahil mereka bisa sampai ke puncak menara!”

# Semakin lama, semakin banyak saja katak kecil yang berjatuhan. Kini hanya tinggal beberapa katak saja yang tersisa dan tetap menaiki menara.

# “Tuh  kan benar?! kata saya juga apa?! Mereka tidak akan berhasil!” teriak para penonton di bawah menara.

# Satu demi satu katak yang tersisa itu mulai berjatuhan. Kini hanya tinggal hitungan jari saja katak kecil yang tersisa.

# “Sudah jangan dipaksakan! Percuma! Kalian tidak akan berhasil!” ucap sekumpulan penonton di sudut lapangan.

# Katak tersisa berjatuhan. Mereka menyerah. Mereka berhenti mengikuti lomba. Tapi, masih ada satu katak kecil yang tetap naik. Dia terus naik, seperti tidak kenal lelah. 

# “Tuh lihat. Katak kecil itu tampak kelelahan. Sebentar lagi dia pasti akan jatuh juga!” ujar beberapa penonton. Tapi sayangnya, satu-satunya katak yang tersisa itu tetap memanjat.

# Sang katak kecil terus memanjat. Keringat bercucuran. Nafasnya terengah-engah. Dia mulai merasa lelah, namun tetap memanjat. 

# Dan akhirnya, sang katak kecil itu berhasil menuju puncak. Dia bersorak di atas menara. Gembira kerena telah menjuarai perlombaan ini.

# Para katak lain penasaran. Mereka heran dengan keberhasilan si katak kecil. Bagaimana bisa dia melakukan hal aneh ini? bagaimana bisa katak sekecil itu bisa memanjat hingga ke puncak menara super tinggi itu? Mereka bertanya kepada sang katak kecil.” Bagaimana Anda bisa melakukan ini?”

# sang katak kecil itu tidak menjawab. Setelah diselidiki, ternyata sang juara itu tuli. Dia tidak bisa mendengar.

Nasihat cerita:
# Kalimat yang tertuju kepada kita itu akan mempengaruhi sikap dan prilaku kita. Untuk itu, kita harus berusaha untuk mendengarkan kalimat yang baik saja. Jangan dengarkan dan segera lupakan setiap kalimat negatif yang bisa meruntuhkan semangat kita dalam berjuang meraih mimpi. Kita harus bersikap tuli terhadap setiap kalimat yang pesimis. Yakinkan pada diri bahwa kita bisa. I CAN DO THIS!

Ket: * cerita ini saya dapatkan dari slide yang saya temukan di noot book milik saya. Seingat saya, slide ini saya peroleh dari seorang teman. Cerita ini saya bahasakan ulang, dan hasilnya adalah seperti yang telah tertulis di atas.

1 komentar:

  1. niko, cerita tentang hayam lagi atuh,, ada dua ato tiga yang yg selalu bersahutan depan kamar kos an, entah ke galau an apa yang mereka utarakan di setiap waktu.. heheh.. mantap ko,, inspirasi bisa datang dari mana aje, klo udah komitmen nulis ya.. salam hangat dari tetangga di ujung.. !! blog ane, www.gumbilihapuk.wordpress.com mampir klo ada waktu..

    BalasHapus