# Suatu hari,
berkumpul sejumlah katak kecil di sebuah lapangan luas yang di tengahnya
berdiri sebuah menara yang sangat tinggi. Mereka sedang melakukan pemanasan.
Sebab sebentar lagi perlombaan menaiki menara akan segera dimulai.
# Terdapat banyak
katak besar yang berkumpul di sekitar menara. Mereka bersorak sorai tidak sabar
ingin segera melihat perlombaan. Setiap menit, semakin banyak saja katak besar
yang berdatangan untuk menonton. Lapangan yang luas itu penuh sesak oleh para
penonton itu.
# PRIIIIIITT!!!!
Peluit ditiup. Perlombaan dimulai. Para katak kecil mulai berlari menghampiri
menara. Beberapa dari mereka sudah mulai menaiki menara super tinggi itu.
# Semakin banyak
katak kecil yang sudah menaiki menara. Para penonton berteriak menyaksikan
perlombaan. Sebagian besar dari mereka meragukan para katak kecil untuk bisa
menaiki menara sampai ke puncaknya. Mereka berteriak lantang, “Menaranya
tinggi! Mereka tidak akan mungkin sampai ke puncaknya!”. Kemudian ada juga
katak besar yang berteriak seperti ini,” Tidak akan ada yang berhasil! Saya
sangat yakin! Menaranya sangat sulit untuk dinaiki!”
# Beberapa katak
kecil berhenti memanjat. Mereka menyerah untuk tidak melanjutkan perlombaan.
# “Benar kan?! Kata
saya juga apa. Mereka pasti tidak akan berhasil dalam perlombaan ini!” teriak
para penonton dengan suara lantang.
# Namun, sebagian
katak kecil lain tetap lanjut memanjat. Mereka adalah katak kecil yang memiliki
semangat yang cukup tinggi. Perlahan mereka memanjat lagi.
# Para kumpulan
penonton mulai bersorak lagi. Kali ini semakin banyak saja katak besar yang
meragukan para peserta lomba. Mereka yakin bahwa tidak akan ada satupun katak
kecil yang berhasil memanjat sampai ke puncak. “Iya benar! Tidak akan ada yang
berhasil! Mustahil mereka bisa sampai ke puncak menara!”
# Semakin lama,
semakin banyak saja katak kecil yang berjatuhan. Kini hanya tinggal beberapa
katak saja yang tersisa dan tetap menaiki menara.
# “Tuh kan benar?! kata saya juga apa?! Mereka tidak
akan berhasil!” teriak para penonton di bawah menara.
# Satu demi satu
katak yang tersisa itu mulai berjatuhan. Kini hanya tinggal hitungan jari saja
katak kecil yang tersisa.
# “Sudah jangan
dipaksakan! Percuma! Kalian tidak akan berhasil!” ucap sekumpulan penonton di
sudut lapangan.
# Katak tersisa
berjatuhan. Mereka menyerah. Mereka berhenti mengikuti lomba. Tapi, masih ada
satu katak kecil yang tetap naik. Dia terus naik, seperti tidak kenal lelah.
# “Tuh lihat. Katak
kecil itu tampak kelelahan. Sebentar lagi dia pasti akan jatuh juga!” ujar
beberapa penonton. Tapi sayangnya, satu-satunya katak yang tersisa itu tetap
memanjat.
# Sang katak kecil
terus memanjat. Keringat bercucuran. Nafasnya terengah-engah. Dia mulai merasa
lelah, namun tetap memanjat.
# Dan akhirnya,
sang katak kecil itu berhasil menuju puncak. Dia bersorak di atas menara.
Gembira kerena telah menjuarai perlombaan ini.
# Para katak lain
penasaran. Mereka heran dengan keberhasilan si katak kecil. Bagaimana bisa dia
melakukan hal aneh ini? bagaimana bisa katak sekecil itu bisa memanjat hingga
ke puncak menara super tinggi itu? Mereka bertanya kepada sang katak kecil.”
Bagaimana Anda bisa melakukan ini?”
# sang katak kecil
itu tidak menjawab. Setelah diselidiki, ternyata sang juara itu tuli. Dia tidak
bisa mendengar.
Nasihat cerita:
# Kalimat yang
tertuju kepada kita itu akan mempengaruhi sikap dan prilaku kita. Untuk itu,
kita harus berusaha untuk mendengarkan kalimat yang baik saja. Jangan dengarkan
dan segera lupakan setiap kalimat negatif yang bisa meruntuhkan semangat kita
dalam berjuang meraih mimpi. Kita harus bersikap tuli terhadap setiap kalimat
yang pesimis. Yakinkan pada diri bahwa kita bisa. I CAN DO THIS!
niko, cerita tentang hayam lagi atuh,, ada dua ato tiga yang yg selalu bersahutan depan kamar kos an, entah ke galau an apa yang mereka utarakan di setiap waktu.. heheh.. mantap ko,, inspirasi bisa datang dari mana aje, klo udah komitmen nulis ya.. salam hangat dari tetangga di ujung.. !! blog ane, www.gumbilihapuk.wordpress.com mampir klo ada waktu..
BalasHapus