Rabu, 28 April 2010

Salah Siapa???


PRAYYYY
PRAYYYYYYY
PRAYYYYYYYYYY

Puluhan, atau bahkan ratusan siswa melempari gedung dan kaca-kaca sekolah mereka sendiri. Bukan tanpa alasan mereka berbuat seperti itu. Menurut berita yang diperoleh, perbuatan itu mereka lakukan dikarenakan mereka tidak lulus dalam ujian nasional. Dari kurang-lebih enam ratusan siswa, hanya seratus lebih sedikit yang bisa lulus.

Berita di atas saya lihat dan dengar sendiri di acara berita pagi tadi. Saya merasa heran dengan apa yang mereka perbuat. Mereka sendiri yang tidak lulus, tapi kenapa dilampiaskannya pada gedung-gedung sekolah. Menurut saya, seharusnya yang disalahkan itu DIRI MEREKA SENDIRI. Mereka tidak lulus itu tiada lain dikarenakan oleh usaha mereka sendiri, bukan karena orang lain. Mereka tidak lulus pasti dikarenakan oleh nilai yang mereka peroleh belum memenuhi target nilai kelulusan yang telah ditetapkan pemerintah. Besar atau kecilnya nilai yang mereka peroleh ya mereka sendiri yang menentukan, karena yang mengisi soal-soal itu kan mereka sendiri. Agak lucu jika mereka menyalahkan oranglain karena ketidak lulusan mereka itu. Jika hasil akhir yang mereka peroleh itu kecil atau dengan kata lain tidak memuaskan, yang pada akhirnya membuat mereka tidak lulus, mungkin itu karena usaha yang mereka lakukan kurang maksimal, atau bahkan mungkin tidak ada usaha sama sekali dari mereka.

Saya teringat pada kalimat motivasi yang pernah diucapkan oleh pelatih saya dulu ketika saya masih bergelut di dunia sepak bola. Ketika itu saya masih masuk club di kota saya yaitu club PERSERANG. Kalimat itu dia ucapkan di sela-sela latihan.

" Hasil yang kalian peroleh sekarang adalah buah dari kinerja kalian pada masa lalu. Kalian masuk club ini dan bisa mengikuti kompetisi sepak bola nasional, tiada lain itu adalah hasil dari kerja keras kalian. Ingin jadi apa dan bagaimananya kalian pada masa depan???!!! itu ditentukan oleh kinerja kalian pada masa sekarang ini. Jika kalian ingin menjadi orang yang besar, maka, manfaatkanlah waktu sekarang dengan sebaik mungkin. Jangan berleha-leha. DO THE BEST and don't forget DO WITH LOVE," ujar pelatih saya. Dia menyisir semua para pemain dengan tatapannya.

Belajar dari kalilmat yang menurut saya memiliki makna yang sangat luar biasa itu. Tidak seharusnya mereka (baca: para siswa yang mengamuk) melampiaskan kekesalan mereka pada gedung-gedung sekolah. Seharusnya mereka melihat kedalam diri mereka sendiri. Apa yang selama ini telah mereka lakukan hinggan membuat mereka tidak lulus. Setelah itu, mencari kesalahan-kesalahan apa yang telah mereka lakukan, kemudian mengevaluasi kesalahan-kesalahan tersebut. Dan belajar dari kesalahan-kesalahan terdahulu untuk menjalani kehidupan sekarang dalam upaya meraih masa depan yang cemerlang.

DO THE BEST and don't forget DO WITH LOVE...

Wassalam....
UPI Net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar