Saat itu kamu pergi. Tidak ada perhentian langkah. Meski
satu detik.
Kamu terus melaju. Tidak pernah menoleh. Walau satu kali.
Aku hanya melihat punggungmu. Pelan-pelan meredup. Kemudian sirna di belokan jalan.
Aku hanya ingin bicara. Bahwa: Mungkin, kata orang di luar sana emas lebih baik. Tapi aku suka perak. Itulah mengapa tadi aku mengatakan bahwa kamu adalah perak. Tapi kamu langsung pergi. Dan hingga kini tidak kembali lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar